Gara-gara Tusuk Gigi

Iyem adalah pembantu di rumah Pak Hermawan yang beralamat di Kompleks Asri Permai, Jakarta Pusat. Iyem bertugas menyiapkan makanan dan membersihkan bagian dalam rumah serta mencuci dan merapikan pakaian. Dia merupakan pekerja baru di rumah itu. Baru sekitaran 3 minggu yang lalu ia masuk menggantikan mba Niar yang pergi keluar negeri jadi TKW .

Kerja-kerja Iyem dalam hari-hari pertamanya sangat bagus, bahkan mendapat pujian dari tuannya. Namun entah mengapa hari ini dia terlihat murung dan bersedih. Mungkin dia berbuat kesalahan dan mendapat marah. Iyem menangis terseduh di teras rumah majikannya.

Dari sudut jalan ku melihatnya masih terseduh. Mbak  Iyem dengan handuk putih di pundaknya coba hapus derai air matanya. Wanita paruh baya ini pun terus-terusan bersedih.

Kala itu senja, aku penasaran apa yang sebenarnya terjadi. Apa yang membuat mbak Iyem begitu murung. Ku beranikan diri untuk mendekat dan coba tenangkan hatinya.

“Mbak Iyem kenapa nangis?” tanyaku padanya.
“Anu mas, tidak apa-apa” sanggah Iyem.
“Kamu dimarahi majikan kamu yah?”
“Iya mas, bahkan Pak Hermawan sangat marah pada saya” lanjut Iyem.


Pak Hermawan adalah tetangga saya dan dia dikenal sangat baik oleh warga Kompleks Asri ini. Makanya saat mbak Iyem berkata badhwa ia menangis karena dimarahi oleh Pak Hermawan saya sedikit heran. Karena kejadian seperti ini sangat jarang terjadi di keluarga Pak Hermawan. Pasti Mbak Iyem membuat kesalahan yang sangat fatal sampai-sampai Pak Hermawan harus memarahinya.

“Loh kok bisa gitu sih, memang gara-gara apa kamu dimarahinnya?” selidikku.
“Anu mas cuma gara-gara tusuk gigi”
Mendengar pernyataan mbak Iyem tersebut aku semakin tak percaya. Kok Pak Hermawan tega memarahi pembantunya cuma gara-gara tusuk gigi? Apakah benar Pak Hermawan sudah tak sebaik yang dulu lagi?
“Hah? cuma gara-gara tusuk gigi kamu dimarahin habis-habisan sama Pak Hermanwan? Bagaimana ceritanya sih mbak Iyem. Setahu saya Pak Hermawan itu sangat baik dan tak suka memarahi pembantu, apalagi sampai memarahinya habis-habisan seperti ini. Memang bagaimana ceritanya sih mbak, kamu bisa dimarahi sama Pak Hermawan?” lanjutku penasaran.
“Bagini Mas, tadi siang waktu Tuan dan Nyonya selesai makan mereka mencari tusuk gigi. Dan ternyata tusuk gigi di meja sudah habis semua. Saya pun dipanggil dan ditanya
Iyem, kok tusuk gigi di meja makan habis semua?’

saya pun langsung menjawab keadaan yang sebenarnya pada dan berkata
’saya juga tidak tahu tuan kok bisa yah tusuk gigi habis gitu? Padahal kan biasanya setiap habis pakai, saya simpan kembali  tusuk giginya tuan’

dan tuan pun akhirnya sangat marah pada saya, gitu ceritanya mas” tutup Mbak Iyem

Artikel Bravo My Life Lainnya :

Scroll to top