“Andai saja aku bisa meminta , maka aku akan meminta untuk tidak menjadi dewasa”
Waktu telah menunjukkan pukul 19.00 WITA. Seseorang berjalan mendekatiku di teras rumah. Ia bertanya “Eh, waktu sudah malam dan cuaca sangat cerah. Kenapa kau tak keluar bersama teman-teman seumuranmu?”.
Umurku 21 tahun, sudah dibilang cukup dewasa. Tapi aku terkadang tak melakukan tindakan-tindakan yang kebanyakan dilakukan oleh orang dewasa lainnya. Bukannya aku tak bisa, tapi aku benar-benar tak mau.
Tindakan dan perilaku orang yang menyatakan diri telah dewasa pada umumnya telah membuatku takut menjadi Dewasa. Bagaimana tidak? Orang yang dewasa kini identik dengan kehidupan malam. Mereka banyak menghabiskan malam mereka diluar dari pada beristirahat dalam dekapan rumah. Mereka lebih memilih menembus angin yang merusak kesehatan mereka daripada menikmati hangatnya suasana rumah. Mereka kebanyakan menhabiskan malam dengan orang-orang yang belum tentu baik atau tidak daripada bersama keramahan keluarga tercinta di rumah.
Jika seperti itu keaadaan nya maka aku lebih memilih untuk tetap menjadi anak kecil daripada orang Dewasa. Anak kecil yang senangtiasa berada dalam dekapan rumah, bercanda tawa dengan keluarga dan selalu berada dalam hangatnya pelukan orang tua dirumah.
Meski terkesan manja, tapi aku suka itu :D