source : merdeka.com
Aku tak tahu harus kumulai dari mana kisahku ini,
semua terasa suram semenjak ia pergi meninggalkanku. Ia pergi bukan karena
keinginan salah satu diantara kami tapi karena ingin orang tua kami, entah apa
ada campur tangan Tuhan dalam putusan itu? Bahkan jika harus marah, aku tak
tahu harus marah pada siapa?
Kalian pasti tau apa yang aku maksudkan dan aku bisa
pastikan jika kalian menebaknya maka tebakan kalian itu sudah pasti
benar.
Yah perjodohan. Mengapa ia harus datang dan mengganggu
hubungan kami? Darimana datangnya? Bila mana ingin mengusirnya atau
melenyapkannya, aku pasti bersyukur sekali jika ada cara yang paling efektif
untuk itu. Serta masih banyak lagi pertanyaan yang terbersik dalam benakku
tentang perjodohan ini.
Perjodohan menurutku merupakan istilah paling konyol
yang ada di dunia ini. Ia merupakan kata yang tak seharusnya ada dalam
kehidupan setiap insan yang tengah menjalin cinta. Maksudku, kekuatannya bahkan
bisa menghancurkan kehebatan cinta. Perjodohan satu-satunya yang mampu
membuatku berpikir bahwa kematian itu jauh lebih lebih nikmat dari
kehidupan.
Entahlah, mungkin seharusnya begitu. Dia memang tak
cantik, tapi cinta telah datang menghampiri kami. Memberikan canda tawa yang
tak pernah ada habisnya. Mengikat kami dengan jalinan kasih sayang yang tak
akan pernah putus. Namun sekarang, dia yang kusebut dengan kekasih telah pergi
dan memberiku penderitaan yang mungkin untuk selamanya.
Aku berharap ini semua hanya mimpi buruk. Jika iya,
maka aku ingin segera bangun dan mendapati kenyataan bahwa belum ada yang
berubah diantara kami. Namun harapan yang kuimpikan sangat berbanding terbalik
dengan kenyataan yang harus ku hadapi. Mungkin benar kata pepatah jika kau tak
lagi punya cinta maka begitupun dengan harapan.
Oh Tuhan, mengapa semua ini harus terjadi? Dikala kami
telah memiliki banyak sekali persamaan. Dan engkau pasti tahu itu kan? Engkau
tahu aku dan dia sudah sama-sama saling kenal satu dengan yang lainnya. Engkau
tahu aku dan dia sama-sama selera dan hobi yang sama. Engkau tahu aku dan dia
sama-sama saling cinta. Dan engkau pasti juga tahu bahwa aku dan dia sama-sama
laki-laki.